MALAM NISYFU SYA’BAN
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ اللَّيَالِي وَالْأَيَّامَ مَوَاسِمَ لِلطَّاعَاتِ، وَاصْطَفَى مِنْهَا لَيَالِيَ مُبَارَكَةً تُرْفَعُ فِيهَا الْأَعْمَالُ وَتُوزَعُ فِيهَا الرَّحْمَاتُ. و صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و من
والاه أما بعد :
Yang sama-sama kita hormati, guru tercinta (مُرَبِّي رُوحِنَا) ayahanda KH. Syamsul Ma’arif Hamzah
مَتَّعَهُ اللهُ بِطُولِ حَيَاتِهِ مَعَ الصِّحَّةِ وَالعَافِيَةِ و زَادَ اللَّهُ بَرَكَتَهِ وَأَسْرَارَهُ وَأَنْوَارَهُ وَعُلُومَهُ وَكَرَامَتَهُ، وَيُعِيدُ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِهِ وَأَسْرَارِهِ وَأَنْوَارِهِ وَعُلُومِهِ وَكَرَامَتِهِ فِي الدَّارَيْنِ. آمِينْ يَا اللَّهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ
Yang kami cintai, Gus Lubbi, Gus Tomi, Gus Ryan, Gus
Najib, Gus Ade, serta para jama'ah yang dirahmati Allah Swt.
Jama’ah yang
dirahmati Allah
Bulan Sya’ban
adalah bulan yang sering kali dilupakan banyak orang. Maka Rasulullah Saw bersabda:
ذَاكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ
Bulan Sya’ban sering kali dilalaikan
oleh manusia karena letaknya di antara dua bulan yang mulia yaitu bulan Rajab dan Ramadhan. Rajab adalah salah satu dari Asyhurul Hurum
(bulan-bulan suci) yang diagungkan Allah, serta menjadi saksi peristiwa besar Isra'
dan Mi'raj. Sementara itu, bulan Ramadhan dikenal dengan Nuzulul Qur’an
dan kewajiban puasa yang menjadi rukun Islam.
Padahal Bulan Sya’ban ini bulan
istimewa karena;
شَهْرٌ يُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Yaitu bulan
di mana amal-amal diangkat kepada Allah, Tuhan alam semesta, maka aku ingin
amalanku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa." (HR.
An-Nasa’i)
Jama’ah yang
dirahmati Allah
Laporan amal
manusia ada 4 macam:
1. Laporan Segera (رفع فوري)
Contohnya Rasulullah setelah menunaikan shalat qabliyah
zhuhur, Beliau
bersabda:
إِنَّهَا سَاعَةٌ تُفْتَحُ فِيهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَأُحِبُّ أَنْ يَصْعَدَ لِى فِيهَا عَمَلٌ صَالِحٌ
"Ini
adalah waktu dibukakannya pintu langit. Aku suka jika amalan shalihku naik pada
saat ini." (HR. Tirmidzi)
2. Laporan Harian (رفع يومي)
Setiap
hari, amal manusia dilaporkan kepada Allah dalam dua waktu, sebagaimana hadits
Nabi ﷺ:
مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَمَلَائِكَةُ النَّهَارِ يَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ الصُّبْحِ وَصَلَاةِ الْعَصْرِ، ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ: كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي؟ فَيَقُولُونَ: تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ، وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ
"Para
malaikat yang bertugas pada malam dan siang hari silih berganti mendatangi
kalian, mereka berkumpul pada waktu shalat Subuh dan shalat Ashar, lalu
malaikat yang menyertai kalian pada malam hari naik (ke langit), kemudian Allah
bertanya kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui keadaan hamba-hamba-Nya,
'Bagaimana keadaan hamba-hamba-Ku ketika kalian tinggalkan?' Mereka menjawab,
'Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami mendatangi mereka juga
dalam keadaan shalat.’" (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka
shalat Subuh dan Ashar disebut juga dengan sholat masyhudah, karena di
saksikan oleh dua Kelompok malaikat siang dan malam.
3. Laporan Mingguan (رفع اسبوعي)
Rasulullah
ﷺ
bersabda:
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ فِي كُلِّ يَوْمِ خَمِيسٍ وَاثْنَيْنِ فَيَغْفِرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ لِكُلِّ امْرِئٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا، إِلاَّ امْرَءًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ: ارْكُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، ارْكُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا
"Amal
perbuatan manusia diperiksa setiap hari Senin dan Kamis. Maka Allah akan
mengampuni setiap hamba-Nya yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun,
kecuali seseorang yang antara dirinya dengan saudaranya terdapat permusuhan.
Maka dikatakan: ‘Tangguhkanlah (pengampunan bagi) keduanya sampai keduanya
berdamai.’" (HR. Muslim)
4. Laporan Tahunan (رفع حولي)
Laporan
amal tahunan terjadi di bulan Sya’ban ini sebagaimana Sabda Rasulullah ﷺ:
وَهُوَ شَهْرٌ يُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ
"Ini
adalah bulan di mana amal-amal diangkat kepada Allah."
Tepatnya
pada malam Nisfu Sya’ban. Maka Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَصُوْمُوْا نَهَارَهَا
"Apabila
tiba malam Nisfu Sya’ban, maka hidupkan malamnya (dengan ibadah) dan
berpuasalah di siang harinya."
Mengapa malam
nisyfu sya’ban ini begitu penting?
Karena di
malam ini buku
catatan amal yang lama akan ditutup, dan buku catatan
amal yang baru akan dibuka. Menutup
catatan amal kita dengan husnul khatimah (akhir yang baik). Memulai
catatan baru dengan husnul sabiqah (permulaan yang baik).
Malam Nisfu Sya’ban
memiliki banyak nama yang menunjukkan kemuliaannya.
1. Malam Ijabah (ليلة الإجابة) – Malam Dikabulkannya Doa
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَان نَادَى مُنَادٍ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ، هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيَهُ
"Apabila
tiba malam Nisfu Sya’ban, maka malaikat berseru dari Allah: ‘Adakah orang yang
memohon ampun? Aku akan mengampuninya. Adakah orang yang meminta sesuatu? Aku
akan memberinya.’” (HR. Al-Baihaqi)
2.
Malam Maghfirah (ليلة الغفران) – Malam Pengampunan
Allah akan mengampuni semua makhluk-Nya sebagaimana sabda Rasulullah
ﷺ :
إِنَّ اللَّهَ يَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ، إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
"Sesungguhnya
Allah melihat kepada makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya'ban, lalu Dia mengampuni
semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang (masih) bermusuhan
(menyimpan dendam dan kebencian)." (HR. Ibnu Majah, no. 1390)
3. Malam Taqdir (ليلة التقدير) – Malam Penentuan Takdir
Allah menyerahkan
takdir satu tahun ke depan kepada para malaikat-Nya. Catatan nama-nama orang yang akan wafat dalam satu tahun ke
depan diserahkan kepada Malaikat Izrail dan catatan pembagian rezeki selama
satu tahun kedepandiserahkan kepada Malaikat Mikail. Selagi catatan itu belum
diserahkan maka takdir tersebut masih bisa dirubah. Allah Swt berfirman:
يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ
"Allah
menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya terdapat Ummul
Kitab (Lauh Mahfuzh)." (QS. Ar-Ra’d: 39)
Berbeda
dengan Lailatul Qadr, yang waktu pastinya dirahasiakan agar umat lebih
giat beribadah sepanjang sepuluh malam terakhir Ramadan. Justru malam nisyfu
sya’ban ini semua orang tahu karena jatuh pada malam ke-15 bulan Sya’ban. Maka, tidak dirahasiakannya malam Nisfu Sya’ban merupakan bentuk rahmat
dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, agar mereka dapat mempersiapkan diri,
memperbanyak amal ibadah, dan mendapatkan ampunan sebanyak mungkin sebelum
memasuki bulan Ramadan.
فَنَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ الْكَرِيمَةِ أَنْ يَغْفِرَ ذُنُوبَنَا وَأَنْ يُصْلِحَ أَحْوَالَنَا وَأَنْ يُبَلِّغَنَا رَمَضَانَ وَنَحْنُ فِي أَفْضَلِ حَالٍ. إِنَّهُ سَمِيعٌ مُجِيبٌ. لا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Ya Allah Engkau adalah
Sutradara Agung, Kami ini adalah hamba-hamba-Mu yang Engkau Dramakan, Kami
adalah hamba-Mu yang hina dina yang banyak dosa dan salah, maka tanpa marhamah
dan magfiroh, tanpa kasih sayang-Mu dan tanpa pengampuan-Mu, Kami adalah
hamba-Mu yang paling rugi dan hancur (Al-A’raf: 23, terj. Gus miek)
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارَكَ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سَرَائِرَنَا وَعَلَانِيَتَنَا فَاقْبَلْ مَعَاذِيرَنَا، وَتَعْلَمُ حَاجَاتِنَا فَأَعْطِنَا سُؤْلَنَا، وَتَعْلَمُ مَا فِي نُفُوسِنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيمَانًا يُبَاشِرُ قُلُوبَنَا وَيَقِينًا صَادِقًا حَتَّى نَعْلَمَ أَنَّهُ لَا يُصِيبُنَا إِلَّا مَا كَتَبْتَ لَنَا وَرَضِّنَا بِقَضَائِكَ
Ya Allah,
sesungguhnya Engkau mengetahui segala yang tersembunyi dalam diri kami dan apa
yang tampak, maka terimalah alasan kami. Engkau mengetahui segala kebutuhan
kami, maka kabulkanlah permohonan kami. Engkau mengetahui apa yang ada dalam
jiwa kami, maka ampunilah dosa-dosa kami.
Ya Allah,
sesungguhnya kami memohon kepada-Mu keimanan yang meresap ke dalam hati kami
dan keyakinan yang benar, hingga kami mengetahui bahwa tidak ada sesuatu pun
yang menimpa kami kecuali apa yang telah Engkau tetapkan bagi kami, dan
jadikanlah kami ridha terhadap ketetapan-Mu.
اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالإِنْعَامِ، لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، ظَهْرَ اللَّاجِينَ، وَجَارَ المُسْتَجِيرِينَ، وَمَأْمَنَ الخَائِفِينَ، اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيِّينَ أَوْ مَحْرُومِينَ أَوْ مُقْتَرًا عَلَيْنَا فِي الرِّزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ أَرْزَاقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوقِينَ مُوَفَّقِينَ لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ"
Ya Allah,
wahai Dzat yang Maha Memberi Anugerah dan tidak ada yang dapat memberikan
anugerah kepada-Mu, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, wahai
Dzat yang memiliki keutamaan dan nikmat, tidak ada Tuhan selain Engkau.
Engkaulah penolong bagi orang-orang yang berlindung, pelindung bagi orang-orang
yang memohon perlindungan, dan tempat aman bagi orang-orang yang merasa takut.
Ya Allah, jika
Engkau telah menetapkan kami di sisi-Mu dalam Lauhul Mahfuz sebagai orang-orang
yang celaka, terhalang dari rahmat, atau disempitkan rezekinya, maka
hapuskanlah, ya Allah, dalam Lauhul Mahfuz, kesengsaraan kami, keterhalangan
kami, dan kesempitan rezeki kami. Dan tetapkanlah kami di sisi-Mu sebagai
orang-orang yang berbahagia, diberi rezeki, serta diberi taufik untuk melakukan
kebaikan.
Sesungguhnya
Engkau telah berfirman, dan firman-Mu adalah kebenaran, dalam kitab-Mu yang
Engkau turunkan melalui lisan Nabi-Mu yang diutus: 'Allah
menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya terdapat
Lauhul Mahfuz.' (QS. Ar-Ra'd: 39)
Komentar
Posting Komentar